Rabu, 10 Juli 2024

Penanganan Hipertermia V



 https://youtu.be/wS6mu-gqv84?si=FzDKQwEDLdDNxr4b

ARTIKEL HIPERTERMIA V

 Hipertermia

Jumat, 09 Oktober 2020

Hipertermia

LinkSehat - Hipertermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat terlalu tinggi. Hal ini disebabkan oleh kegagalan tubuh untuk melakukan adaptasi terhadap panas yang datang dari lingkungan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat paparan terhadap suhu tinggi di lingkungan dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi gawat darurat dari hipertermia disebut dengan heat-stroke, yaitu ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius (atau 104 derajat Fahrenheit). Kondisi ini membutuhkan penanganan segera mungkin. Penundaan penanganan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang serius seperti kerusakan pada otak, jantung, ginjal, serta otot, atau bahkan kematian.

Gejala atau tanda hipertermia

Tanda heat stroke atau hipertermia yang harus ada adalah suhu tubuh di atas 40 derajat Celcius. Sedangkan gejala awal yang mungkin muncul adalah penderita yang jatuh pingsan. Gejala dan tanda lain yang mungkin ditemukan adalah:

  1. Lemas.
  2. Kejang.
  3. Pusing kepala.
  4. Mual dan muntah.
  5. Tidak sadarkan diri, koma.
  6. Nyeri kepala yang berdenyut.
  7. Denyut nadi yang bertambah cepat.
  8. Laju nafas menjadi cepat dan dangkal.
  9. Kulit yang memerah dan terlihat kering.
  10. Tidak berkeringat meskipun dalam kondisi kepanasan.

Dokter spesialis untuk hipertermia

Jika Anda mengalami tanda dan gejala hipertermia, dokter yang mungkin menangani Anda pertama kali adalah dokter umum yang berjaga di unit gawat darurat di suatu fasilitas Kesehatan atau rumah sakit.

Bila kondisi Anda sudah stabil, Anda mungkin akan dikonsultasikan kepada dokter spesialis anestesi dan terapi intensif untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. Selain itu, kolaborasi dengan dokter spesialis penyakit dalam juga diperlukan pada kondisi ini untuk mencegah terjadinya heat stroke atau komplikasi lain dari hipertermia.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Jika Anda menemukan orang atau anggota keluarga dengan gejala awal hipertermia atau bahkan sudah mengalami gejala kejang atau hilang kesadaran, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman untuk mendapatkan penanganan yang efektif.

Biaya berobat hipertermia

Biaya pengobatan hipertermia tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit yang dapat dituju. Untuk perkiraan biaya pengobatan hipertermia di dalam atau luar negeri, Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab hipertermia

Penyebab pasti dari hipertermia belum diketahui. Namun, banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertemia, seperti faktor suhu di luar ruangan, kondisi kesehatan secara umum, dan gaya hidup.

Faktor gaya hidup yang sering ditemukan pada penderita hipertermia adalah tidak cukup minum, tinggal di dalam rumah atau ruangan tanpa menggunakan AC, kurangnya mobilitas dan akses transportasi, berpakaian terlalu tebal, berada dalam tempat yang penuh sesak dengan orang dan kurangnya informasi mengenai bagaimana merespon kondisi cuaca panas.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertermia adalah:

  1. Usia. Bayi dan anak-anak di bawah usia 4 tahun serta orang tua di atas umur 65 tahun paling rentan terkena hipertermia karena mereka lebih lambat untuk beradaptasi dengan panas dibandingkan kelompok usia lain.
  2. Kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, paru-paru, ginjal, obesitas atau gizi kurang, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit darah, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan demam.
  3. Konsumsi alkohol yang berlebihan.

Diagnosis hipertermia

Untuk mendiagnosis hipertermia, bila memungkinkan dokter akan melakukan wawancara secara rinci mengenai keluhan atau gejala yang dirasakan langsung kepada penderita. Namun bila pasien datang dalam kondisi tidak sadar, wawancara dilakukan kepada saksi mata atau keluarga pasien. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan riwayat kegiatan dan lokasi kejadian dimana keluhan pasien mulai dirasakan.

Dokter akan segera melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, laju nafas, saturasi oksigen, serta suhu tubuh. Bila tanda vital dinilai tidak stabil, maka akan dilakukan penanganan untuk menstabilkan tanda vital terlebih dahulu. Suhu tubuh yang mencapai lebih dari 40 derajat Celcius dapat membantu menegakkan diagnosis hipertermia atau heat stroke.

Setelah tanda vital stabil, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala sampai kaki. Tujuan pemeriksaan ini adalah mencari kelainan yang mungkin muncul. Beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah rutin, urin rutin dan rontgen dilakukan untuk mencari kelainan atau komplikasi akibat hipertermia.

Cara mengobati hipertermia

Jika Anda mencurigai seseorang mengalami hipertermia, pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah:

  1. Segera hubungi fasilitas kesehatan dengan unit gawat darurat terdekat.
  2. Bila memungkinkan segera bawa orang tersebut ke rumah sakit terdekat.
  3. Sementara menunggu pertolongan dari tenaga kesehatan, Anda dapat membawa orang tersebut dari sumber panas ke tempat yang lebih teduh, memiliki AC atau area yang dingin. Kemudian baringkan.
  4. Basahi tubuh orang tersebut dengan air dingin atau bila memungkinkan, minta mereka untuk mandi menggunakan air dingin.
  5. Bila sulit untuk mandi, Anda dapat meletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air dingin di sekitar pergelangan tangan, leher, ketiak, dan di antara paha. Area-area ini adalah area-area dimana pembuluh darah paling dekat dengan permukaan kulit. Sehingga kain yang dibasahi air dingin dapat membantu mempercepat proses pendinginan.

  • Jika orang tersebut dapat menelan dengan aman, tawari cairan seperti air atau jus untuk diminum. Hindari kafein atau alkohol.
  • Jika orang tersebut tampak sehat dan masih berusia muda dan memiliki riwayat mengalami heat stroke saat berolahraga, gunakan air es untuk mandi. Namun pada orang tua dan anak kecil, mandi menggunakan air es sangat tidak dianjurkan.
  • Setelah dibawa ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit, tenaga kesehatan yang ada akan melakukan rehidrasi dan mengganti elektrolit tubuh yang hilang menggunakan cairan infus.

Bisakah hipertermia disembuhkan?

Hipertermia bisa disembuhkan. Namun setelah sembuh, kondisi tubuh menjadi lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama beberapa minggu ke depan. Sehingga, disarankan untuk tetap menghindari suhu panas dan olahraga yang terlalu berat sampai dokter Anda mengatakan aman untuk kembali melakukan aktivitas semula. 

Cara mencegah hipertermia

Jika indeks panas di luar ruangan sedang tinggi, langkah terbaik untuk mencegah hipertermia adalah dengan tinggal dalam ruangan ber-AC. Orang tua (lansia), terutama mereka yang memiliki kondisi medis kronis, harus tinggal di ruangan tertutup dengan AC ketika suhu dan polusi udara sedang tinggi. Bila tidak memiliki AC, maka disarankan untuk pergi ke tempat yang memiliki AC, seperti mall, bioskop, dan perpustakaan.

Apalagi harus keluar rumah, Anda dapat mencegah heat stroke dengan cara:

  1. Memakai pakaian yang ringan, berwarna terang, tidak terlalu kecil ukurannya, dan memakai topi yang lebar.
  2. Menggunakan krim tabir surya (sun block) dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih.
  3. Banyak mengkonsumsi cairan untuk menghindari dehidrasi. Minum minimal 8 gelas air atau jus per hari.
  4. Mengatur ulang jadwal aktifitas di luar ruangan menjadi ke sore hari setelah matahari terbenam atau pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit.
  5. Selalu memonitor warna urin. Urin yang berwarna gelap merupakan tanda dehidrasi. Pastikan menambah jumlah cairan yang diminum untuk mempertahankan warna urin tetap cerah.

Cara merawat pasien hipertermia di rumah

Sebaiknya pasien hipertermia tidak dirawat di rumah karena dapat jatuh ke dalam kondisi heat-stroke yang merupakan kondisi gawat darurat.

Referensi :

Penanganan Hipertermia IV


 

https://youtu.be/rs9r6K9Vk-0?si=MsC8JXN-5k9XfoKU

ARTIKEL HIPERTERMIA IV

 

Hipertermia: Kenaikan Suhu Tubuh yang Berlebihan

Hipertermia Kenaikan Suhu Tubuh yang Berlebihan

Anda tentu tidak asing dengan kondisi suhu tubuh yang tinggi di kala tubuh tengah sakit. Kenaikan suhu tubuh yang biasa disebut demam ini adalah mekanisme tubuh yang normal dalam memberikan reaksi terhadap kondisi lingkungannya, salah satunya adalah reaksi ketika melawan virus. Namun, suhu tubuh yang tinggi belum tentu menunjukkan tanda adanya demam, ada pula kondisi lain yang disebut hipertermia.


Apa Itu Hipertermia?

Penting untuk mengenali perbedaan antara hipertermia dan demam ini agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganannya. Hipertermia sendiri adalah kenaikan suhu tubuh yang tidak normal akibat kegagalan mekanisme tubuh dalam mengatur panas tubuh ketika suhu lingkungan di luar tubuh meningkat. Kelelahan akibat panas (heat fatigue, heat exhaustion), heat cramps (nyeri dan kejang akibat panas), heat syncope dan heat stroke, yaitu pingsan akibat panas adalah bentuk-bentuk umum dari hipertermia.

 

Penyebab Hipertermia

Hipertermia adalah suhu tubuh yang meningkat secara tidak normal akibat terjadinya kegagalan mekanisme pengaturan panas pada tubuh. Berkeringat merupakan mekanisme alami untuk mendinginkan tubuh yang terpapar oleh panas dari lingkungan di luar tubuh, tetapi kadang keringat sendiri tidak cukup untuk mengembalikan suhu tubuh pada kondisi normal. Di saat inilah yang kemudian menyebabkan hipertermia. Kondisi kegagalan tubuh memberikan reaksi terhadap kondisi lingkungan yang terlalu panas dipengaruhi oleh kelembapan udara.

Faktor-faktor gaya hidup juga dapat berkontribusi pada kondisi hipertermia. Misalnya, kurangnya konsumsi air, tinggal di rumah tanpa pendingin ruangan, kurangnya aktivitas gerak tubuh, pakaian yang terlalu tebal, beraktivitas di tempat yang terlalu padat, dan tidak memahami bagaimana mengatur diri pada kondisi panas.

 

Tipe-Tipe Hipertermia

1. Heat Cramps

Kejang pada otot dapat terjadi apabila seseorang kehilangan terlalu banyak elektrolit yang ada pada cairan tubuh lewat produksi keringat. Elektrolit yang umum contohnya adalah kalsium, klorida, magnesium, fosfor, kalium, sodium. Kejang ini biasa terjadi di lengan, tangan, tungkai bagian bawah, dan kaki.

2. Heat Edema

Hipertermia jenis ini ditunjukkan dengan adanya pembengkakan di area pergelangan kaki dan kaki di tengah cuaca panas. Panas dapat mengakibatkan pembuluh darah membesar sehingga cairan pada tubuh mengalir ke arah tangan dan kaki. Hal ini yang membuat terjadinya pembengkakan pada area tersebut ketika tubuh terpapar panas.

3. Heat Syncope

Pada tipe hipertermia ini, seseorang akan mengalami pingsan secara mendadak atau rasa pusing yang biasanya terjadi terlalu lama atau melakukan gerakan berdiri secara mendadak setelah duduk atau berbaring. Faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kondisi ini adalah dehidrasi dan kurangnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi pada perubahan cuaca.

4. Heat Exhaustion

Heat exhaustion atau kelelahan yang terjadi akibat panas mempunyai gejala lebih serius daripada heat cramps. Suhu tubuh Anda bisa mencapai 40 derajat celsius dan kondisi ini dapat berakibat pada heat stroke.

5. Heat Rash

Apabila terjadi keringat berlebih di tubuh pada cuaca yang panas dan lembab, kulit dapat mengalami iritasi. Iritasi ini disebut dengan heat rash. Heat rash biasanya berkembang di lipatan siku, di bawah payudara, dekat lipatan pangkal paha atau di dada bagian atas dan leher.

6. Heat Stress

Heat stres biasanya terjadi pada pekerja yang terpapar oleh panas yang ekstrim atau mereka yang bekerja di tengah lingkungan yang panas. Pekerja yang lebih beresiko pada kondisi ini adalah pekerja berusia 65 tahun ke atas, pekerja dengan berat badan berlebih, pekerja dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, atau mereka yang tengah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat terpengaruh oleh panas ekstrim.

7. Heat Stroke

Tipe yang paling parah dari hipertermia adalah heat stroke. Kondisi ini dapat berakibat fatal, bahkan menyebabkan kematian karena efeknya pada otak dan organ-organ lain. Heat stroke dapat mengakibatkanya suhu tubuh naik hingga lebih dari 40 derajat celsius, bahkan hingga 41 derajat celsius. Gejala dari heat stroke lain adalah kondisi mental yang berubah, seperti kebingungan, rasa tersinggung, dst, seperti mual-muntah, kulit kemerahan, napas bertambah cepat, dan sakit kepala.

 

Tanda-Tanda Hipertermia

Tanda-tanda hipertermia dapat bervariasi sesuai dengan tipe-tipe hipertermia itu sendiri.

1. Gejala Heat Cramps

Pada hipertermia jenis ini, terdapat tanda-tanda berupa kejang otot di perut, lengan, atau tungkai kaki setelah Anda melakukan aktivitas berat. Kulit Anda akan terasa lembap dan dingin serta tingkat denyut jantung bisa normal, maupun menjadi cepat.

2. Gejala Heat Edema

Bengkak atau terjadinya penggelembungan di jaringan yang terdapat langsung di bawah kulit, biasanya terjadi di bagian tungkai kaki atau lengan;

  • Kulit yang tampak merenggang dan tampak mengilap;
  • Kulit tidak segera kembali seperti semula setelah ditekan;
  • Ukuran perut yang membesar.

3. Gejala Heat Syncope

Tanda-tanda dari tipe hipertermia ini termasuk pingsan, yang terjadi secara tiba-tiba, disertai dengan rasa pusing, kepala terasa ringan (lightheadedness) akibat berdiri terlalu lama atau tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau berbaring.

4. Gejala Heat Rash

Tanda-tandanya adalah munculnya kelompok-kelompok jerawat-jerawat kecil atau bintik-bintik melepuh di kulit.

5. Gejala Heat Stress

Gejala dari heat stress ini termasuk telapak tangan yang berkeringat, kacamata safety yang beruap, dan pusing.

6. Heat Exhaustion

Pada tipe hipertermia ini, kulit akan terasa dingin dan lembab disertai dengan denyut jantung yang bertambah cepat namun lambat. Napas juga akan terasa cepat dan pendek-pendek. Heat exhaustion ini dapat berkembang menjadi heat stroke apabila tidak ditangani dengan cepat. Tanda-tanda yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:

  • Keringat berlebih;
  • Pucat;
  • Kejang otot;
  • Mudah lelah;
  • Letih dan lesu;
  • Pusing;
  • Sakit kepala;
  • Mual atau muntah;

7. Heat Stroke

Kondisi ini adalah kondisi yang paling mengancam nyawa di mana suhu tubuh bisa mencapai angka 40 derajat Celcius. Tanda-tanda heat stroke bisa bervariasi. Namun, gejala-gejala di bawah termasuk kepada tanda terjadinya heat stroke.

  • Pingsan, yang biasanya menjadi tanda awal dari heat stroke;
  • Suhu tubuh lebih dari 40 derajat celsius;
  • Perubahan pada perilaku, seperti kebingungan, agresivitas, atau perilaku lainnya yang tidak biasa;
  • Tidak menunjukkan adanya keringat, sekalipun di tengah cuaca panas;
  • Kulit kering, memerah, dan denyut jantung meningkat hingga denyut ini melemah;
  • Kulit yang terasa dingin akibat adanya pembuluh darah yang kolaps;
  • Perubahan pada EKG yang biasanya berhubungan dengan kerusakan pada jantung;
  • Delirium (penurunan kesadaran) atau koma.

 

Pertanyaan Umum Seputar Hipertermia

1. Seberapa Umumkah Hipertermia?

Hipertermia merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, terutama apabila seseorang beraktivitas di luar ruangan dan di tengah cuaca yang panas. Hipertermia juga umumnya cukup mudah ditangani dan akan segera mereda begitu seseorang yang terkena hipertermia ditangani dengan cepat. Namun, apabila kondisi ini tidak ditangani dengan cepat, hipertermia dapat berakibat fatal dan dapat membahayakan nyawa.

2. Apa Perbedaan Hipertermia dan Demam?

Sekalipun mempunyai tanda umum yang sama, yaitu peningkatan suhu tubuh, hipertermia dan demam adalah kondisi yang berbeda. Demam terjadi karena mekanisme tubuh untuk melawan infeksi virus dan bakteri yang merugikan tubuh, sedangkan hipertermia adalah kegagalan tubuh dalam mengatur suhu inti tubuh yang terpapar oleh panas dari lingkungan.

3. Apa yang Harus Dilakukan Saat Hipertermia?

Hipertermia sendiri merupakan kondisi yang cukup ringan dan dapat ditangani dengan mudah tanpa komplikasi serius yang bersifat jangka panjang. Pencegahannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengenakan pakaian dengan bahan ringan dan tipis serta berwarna terang, tetap terhidrasi baik, mencari tempat teduh dan beristirahat di tengah-tengah cuaca panas.

Kalau seseorang menderita penyakit yang terkait panas ini, NIH menganjurkan beberapa pengobatan sebagai berikut:

  • Memindahkan orang tersebut dari tempat panas dan menempatkan mereka untuk berlindung di area yang teduh, dengan alat pendingin ruangan atau di tempat dingin lainnya;
  • Menyuruh orang tersebut untuk mandi atau mengelap badan dengan air dingin;
  • Mengompres bagian pergelangan tangan, leher, ketiak, dan/atau pangkal paha;
  • Jika orang tersebut dapat menelan, tawarkan cairan seperti air atau jus sayur dan buah, tetapi hindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein.

4. Berapa Suhu Tubuh yang Dikategorikan Hipertermia?

Hipertermia terjadi ketika tubuh mencapai suhu 40 derajat celsius, bahkan hingga 41 derajat celsius, yang sudah termasuk pada kategori heat stroke.

5. Apakah Hipertermia Bisa Menyebabkan Kematian?

Hipertermia umumnya cukup mudah untuk ditangani dan dapat mereda dengan sendirinya setelah mendapatkan penanganan. Namun, apabila hipertermia tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat mengarah pada heat stroke, yaitu jenis hipertermia yang paling parah.

Kondisi ini dapat mengakibatkan koagulasi intravaskuler (pengentalan darah berlebih) dan kegagalan berbagai organ akibat pelepasan heat shock protein (induksi protein akibat suhu tinggi) dan respons kekebalan tubuh yang terlalu berlebihan. Kegagalan ginjal akut juga mungkin terjadi akibat heat stroke dan sering pula pasien yang telah sembuh dari heat stroke mengalami gangguan neurologis, yaitu penyakit yang menyerang sistem sarah, seperti otak, otot, saraf tulang belakang, dan saraf tepi.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr.Albert Novianto, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)

Referensi:

  • https://primayahospital.com/umum/hipertermia/
  • https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/heatrelillness.html (9 Desember 2022)
  • https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/default.html (9 Desember 2022)
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-stroke/symptoms-causes/syc-20353581 (9 Desember 2022)
  • https://medlineplus.gov/ency/article/002350.htm (9 Desember 2022)
  • https://www.nih.gov/news-events/news-releases/hyperthermia-too-hot-your-health-1 (9 Desember 2022)
  • https://www.rnceus.com/hypo/hypertypes.html (9 Desember 2022)
  • https://www.veinclinics.com/blog/how-to-manage-leg-swelling-in-the-heat/ (9 Desember 2022)

Penanganan Hipertermia III

 


https://youtu.be/nuA6iI9UuUI?si=zmKGEjnLcn2He4WI

ARTIKEL HIPERTERMIA III

 

Hipertermia

Hipertermia adalah suhu tubuh yang sangat tinggi. Disebut juga penyakit 

akibat panas, ada beberapa bentuk hipertermia. Kram akibat panas 

tergolong ringan, sedangkan kelelahan akibat panas lebih parah. 

Sengatan panas merupakan bentuk hipertermia yang paling serius dan 

dapat mengancam jiwa.

Apa itu hipertermia?

Hipertermia adalah suhu tubuh yang sangat tinggi — atau kepanasan. Ini kebalikan dari hipotermia , yaitu saat tubuh Anda terlalu dingin. Hipertermia terjadi saat tubuh Anda menyerap atau menghasilkan lebih banyak panas daripada yang dapat dilepaskannya. Suhu tubuh normal manusia adalah sekitar 98,6 derajat Fahrenheit. Suhu tubuh di atas 99 atau 100 derajat Fahrenheit terlalu hangat.

Hipertermia biasanya disebabkan oleh kelelahan berlebihan dalam kondisi panas dan lembap. Sebagian besar bentuk hipertermia dapat dicegah.

Apakah hipertermia sama dengan demam?

Hipertermia tidak sama dengan demam. Saat Anda mengalami hipertermia, suhu tubuh Anda meningkat di atas "titik setel" tertentu yang dikendalikan oleh hipotalamus (bagian otak yang mengendalikan banyak fungsi tubuh). Namun, saat Anda demam , hipotalamus justru meningkatkan suhu titik setel tubuh Anda. Peningkatan suhu tubuh yang disengaja ini merupakan upaya tubuh untuk melawan penyakit atau infeksi.

Apakah ada berbagai jenis hipertermia?

Hipertermia menggambarkan sekelompok penyakit akibat panas yang meliputi (dari yang paling ringan hingga yang paling parah):

  • Kram panas : Kram otot dapat terjadi jika Anda kehilangan banyak elektrolit (garam dan zat penting lainnya dalam cairan tubuh) melalui keringat. Kram panas sering terjadi di lengan, tangan, tungkai bawah, dan telapak kaki.
  • Kelelahan karena panas: Kelelahan karena panas lebih serius daripada kram karena panas. Suhu tubuh Anda mungkin mencapai 104 derajat Fahrenheit. Kelelahan karena panas dapat menyebabkan sengatan panas.
  • Ruam panas: Jika Anda banyak berkeringat di cuaca panas dan lembap, Anda mungkin mengalami iritasi kulit yang disebut ruam panas. Ruam ini tampak seperti sekumpulan jerawat atau lepuh kecil berwarna merah. Ruam panas biasanya muncul di lipatan siku, di bawah payudara, dekat selangkangan, atau di dada bagian atas dan leher.
  • Stres akibat panas: Stres akibat panas akibat pekerjaan dapat terjadi jika Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan Anda bekerja dalam kondisi panas. Contohnya termasuk petugas pemadam kebakaran, penambang, dan pekerja konstruksi. Stres akibat panas dapat menyebabkan kelelahan akibat panas atau sengatan panas.
  • Sengatan panas: Bentuk hipertermia yang paling parah adalah sengatan panas. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa yang menyebabkan suhu tubuh Anda naik di atas 104 derajat Fahrenheit. Ini menyebabkan masalah pada otak dan organ lainnya. Sengatan panas sangat berbahaya jika suhu tubuh Anda naik di atas 106 derajat Fahrenheit.

Apa itu hipertermia maligna?

Hipertermia maligna adalah kondisi genetik yang dapat membuat Anda rentan terhadap hipertermia jika Anda menerima kombinasi obat penenang dan anestesi tertentu untuk prosedur medis. Jika Anda menderita penyakit ini, suhu tubuh Anda dapat meningkat secara berbahaya selama atau setelah operasi. Orang dengan hipertermia maligna mungkin mengalami reaksi saat pertama kali terpapar obat-obatan tertentu, tetapi lebih umum terjadi setelah beberapa kali terpapar.

Siapa yang terkena hipertermia?

Siapa pun bisa terserang penyakit akibat panas, tetapi Anda berisiko sangat tinggi jika Anda:

  • Mengalami dehidrasi .
  • Berusia di atas 65 tahun atau di bawah 4 tahun.
  • Lakukan aktivitas fisik berat saat cuaca panas.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan .
  • Memiliki ketidakseimbangan elektrolit.
  • Memiliki penyakit tertentu yang memengaruhi kemampuan Anda untuk berkeringat, seperti fibrosis kistik .
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti masalah pada jantung , paru-paru , ginjal , hati , tiroid, atau pembuluh darah , kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik, stimulan, obat penenang, obat penenang, atau obat jantung dan tekanan darah .
  • Kenakan pakaian tebal atau ketat saat cuaca panas.

Seberapa umumkah hipertermia?

Antara tahun 2004 dan 2018, rata-rata 702 kematian akibat panas terjadi di AS setiap tahunnya. Atlet, pekerja luar ruangan, tentara yang sedang dilatih, bayi, dan orang tua adalah kelompok yang paling mungkin mengalami hipertermia.

Gejala dan Penyebab

Gejala hipertermia dan kelelahan karena panas.
Kelelahan karena panas merupakan jenis hipertermia yang ditandai dengan penglihatan kabur, pusing, tekanan darah rendah, dan gejala lainnya.

Apa penyebab hipertermia?

Hipertermia terjadi saat tubuh menyerap lebih banyak panas daripada yang dilepaskannya. Keringat merupakan mekanisme pendinginan alami tubuh, tetapi terkadang keringat tidak cukup untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Jika ini terjadi, suhu tubuh dapat meningkat. Aktivitas fisik dalam cuaca yang sangat panas dan lembap merupakan penyebab paling umum hipertermia.

Apa saja gejala hipertermia?

Kram akibat panas biasanya menyebabkan kejang otot tiba-tiba di kaki, betis, paha, tangan, atau lengan. Kram mungkin terasa nyeri atau tegang. Otot Anda mungkin terasa nyeri setelah kram berlalu.

Gejala kelelahan karena panas meliputi:

Gejala sengatan panas sering kali mirip dengan gejala kelelahan karena panas, tetapi dapat juga meliputi:

Orang yang terkena sengatan panas dapat mengalami syok, koma , mengalami kegagalan organ, atau meninggal. Jika Anda mengalami gejala sengatan panas, segera cari pertolongan medis.

Diagnosis dan Tes

Bagaimana hipertermia didiagnosis?

Penyedia layanan kesehatan mendiagnosis hipertermia dengan meninjau gejala-gejala Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mengukur suhu tubuh Anda. Mereka juga dapat meminta tes darah atau urine.

Manajemen dan Pengobatan

Bagaimana kram panas, kelelahan akibat panas, ruam panas, dan stres panas diobati?

Jika Anda mengalami gejala penyakit panas ringan hingga sedang, Anda harus:

  • Hentikan aktivitas fisik dan beristirahatlah di lingkungan yang sejuk dan berventilasi baik.
  • Lepaskan pakaian yang berat atau ketat.
  • Minumlah minuman yang sedikit asin untuk mengganti elektrolit yang hilang. Anda dapat minum minuman olahraga atau air yang dicampur beberapa sendok teh garam. Hindari minuman berkafein.
  • Tempelkan kompres dingin pada kulit Anda.
  • Jaga kulit yang teriritasi agar tetap kering. Oleskan bedak atau salep untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat ruam.
  • Regangkan dengan lembut otot-otot yang kram.

Kondisi ini biasanya dapat diobati di rumah. Dalam beberapa kasus, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyarankan penggantian cairan intravena (IV) melalui kateter di lengan Anda.

Bagaimana cara mengobati sengatan panas?

Sengatan panas merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Jika Anda sedang menunggu ambulans tiba, cobalah untuk mendinginkan korban sebisa mungkin:

  • Rendam dalam air dingin, jika memungkinkan.
  • Semprotkan air ke tubuh mereka, lalu tiupkan udara ke seluruh tubuh mereka (pendinginan evaporatif).
  • Tempelkan kompres es pada leher, selangkangan, dan ketiak.
  • Hindari memberikan obat apa pun, termasuk aspirin dan asetaminofen.

Di rumah sakit, Anda mungkin menerima cairan infus dingin. Penyedia layanan kesehatan juga dapat merekomendasikan lavage air dingin. Ini adalah prosedur yang membersihkan rongga tubuh dengan air dingin.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah hipertermia?

Dalam kebanyakan kasus, hipertermia dapat dicegah. Anda harus:

  • Hindari aktivitas fisik yang berat dalam kondisi panas dan lembab.
  • Konsumsilah minuman olahraga, air atau kaldu yang diberi sedikit garam.
  • Jangan pernah meninggalkan anak-anak (atau hewan peliharaan) di tempat tertutup dan panas seperti mobil.
  • Tetaplah di area ber-AC atau berventilasi baik selama gelombang panas.
  • Kenakan pakaian yang ringan, longgar, dan berwarna terang jika Anda akan keluar saat cuaca panas.

Jika Anda harus melakukan aktivitas di udara panas karena pekerjaan atau olahraga, biarkan tubuh Anda beradaptasi secara bertahap dengan udara panas. Mulailah melakukan pekerjaan ringan atau olahraga sekitar dua minggu sebelum Anda harus melakukan pekerjaan yang sangat berat. Kemudian, secara bertahap tingkatkan kemampuan tubuh Anda untuk menahan suhu tinggi. Jika memungkinkan, rencanakan untuk melakukan pekerjaan tersebut pada pagi hari saat cuaca mungkin lebih dingin.

Prospek / Prognosis

Bagaimana prognosis (pandangan) bagi penderita hipertermia?

Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari penyakit akibat panas setelah mereka beristirahat di lingkungan yang sejuk dan mengganti elektrolit yang hilang. Namun, sengatan panas dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.

Tinggal bersama

Kapan saya harus menghubungi dokter saya?

Hubungi dokter Anda jika Anda atau orang lain:

  • Demam tinggi.
  • Kesulitan berjalan, bernafas atau berbicara.
  • Berkeringat berlebihan.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Tampak bingung atau disorientasi.

Catatan dari Klinik Cleveland

Hipertermia, atau penyakit akibat panas, adalah suhu tubuh yang sangat tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terlalu banyak melakukan aktivitas fisik di cuaca panas dan lembap. Bayi, lansia, atlet, dan orang-orang dengan pekerjaan berat di luar ruangan memiliki risiko tertinggi terkena hipertermia. Penyakit akibat panas dapat berkisar dari ringan (kram panas atau kelelahan karena panas) hingga parah (sengatan panas). Orang yang mengalami penyakit akibat panas harus segera mendinginkan suhu tubuhnya. Segera hubungi 112 saat tanda-tanda awal sengatan panas muncul.

Ditinjau secara medis

Terakhir diperbarui pada 19/11/2021.

Pelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami .

  • Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Kematian Akibat Panas — Amerika Serikat, 2004–2018 https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/69/wr/mm6924a1.htm ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Stres Panas – Penyakit Terkait Panas https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/heatrelillness.html ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH). Stres Panas https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/default.html ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Glazer JL. Manajemen Sengatan Panas dan Kelelahan Akibat Panas https://www.aafp.org/afp/2005/0601/p2133.html#afp20050601p2133-b1 ) Dokter Keluarga Amerika . 2005 Jun;71(11):2133-2140. Diakses pada 19/11/2021.
  • Proyek Pendidikan Kedokteran Darurat Internasional. Hipertermia https://iem-student.org/hyperthermia/ ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Manual Merck (Versi Konsumen). Kram Panas https://www.merckmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/heat-disorders/heat-cramps ) . Diakses pada 19/11/2021
  • Manual Merck (Versi Konsumen). Kelelahan Akibat Panas https://www.merckmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/heat-disorders/heat-exhaustion ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Manual Merck (Versi Konsumen). Sengatan panas https://www.merckmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/heat-disorders/heatstroke ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Manual Merck (Versi Konsumen). Hipertermia Maligna https://www.merckmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/heat-disorders/malignant-hyperthermia ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • Merck Manual (Versi Konsumen). Tinjauan Umum Gangguan Akibat Panas (Penyakit Terkait Panas) https://www.merckmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/heat-disorders/overview-of-heat-disorders ) . Diakses pada 19/11/2021.
  • National Institutes of Health. Hipertermia: terlalu panas untuk kesehatan Anda https://www.nih.gov/news-events/news-releases/hyperthermia-too-hot-your-health-1 ) . Diakses pada 19/11/2021.

Penanganan Hipertermia V

 https://youtu.be/wS6mu-gqv84?si=FzDKQwEDLdDNxr4b